Minggu, 01 Maret 2015

Pabrikan Otomotif Semakin Eksis di Pameran TI

Frankfurt, KompasOtomotif - Persaingan ketat yang dipicu Tesla Motors dan raksasa teknologi infromasi, Apple dan Google, membuat para prinsipal otomotif global berlomba-lomba menciptakan teknologi otonomos yang aplikatif bagi manusia. Selain itu, teknologi konektivitas antara satu mobil dengan kendaraan lain juga lagi dikembangkan.

Trio merek premium Jerman, BMW, Audi, dan Mercedes-Benz akan memamerkan teknologi terbarunya di ajang pameran teknologi terbesar di Consumer Electronics Show di Las Vegas, Amerika Serikat, Januari 2015.

Dieter Zetsche, CEO Daimler dijadwalkan akan menyampaikan sambutan khususnya di pameran itu yang berlangsung 6-9 Januari 2015. Mercedes akan menampilkan teknologi terbarunya soal otonomos. Audi akan memajang bagian interior SUV Q7, termasuk dudukan tablet yang bisa digunakan pengemudi pusat pengendali fungsi sekunder kendaraan.

Sedangkan BMW akan memajang jenis-jenis parkiran mobil yang lebih efektif dalam bentuk multi level. Aktifnya ketiga merek di pameran teknologi ini, menunjukkan kalau konsumen otomotif saat ini bukan hanya tertarik pada desain, kemampuan mesin, dan kualitas. Tapi, juga peka pada kemajuan teknologi yang dibekali pada mobil.

Sistem infotainment, sistem otonomos, dan aplikasi berbasis teknologi informasi membuat merek-merek otomotif lebih kompetitif di mata konsumen. Selain itu, juga membuka kesempatan bisnis baru, contohnya berbagi mobil (car sharing).

"Dengan terus berkembangnya inovasi dalam rekayasa rancang bangun elektornika, semakin sulit dihdindari kalau pameran teknologi juga sama pentingnya dengan pameran otomotif," jelas Rupert Stadler.

Selasa, 02 Desember 2014

Pengembangan Triumph 250 Cc Ditangguhkan

London, KompasOtomotif – Triumph menangguhkan pengembangan sepeda motor 250 cc hingga waktu yang tidak ditentukan. Berita mengejutkan itu datang dari Paul Stroud, Direktur Penjualan dan Pemasaran Triumph, yang mengumumkan bahwa proyek ini ditunda karena alasan strategis.

Dalam pernyataan yang ditulis Visordown(10/9/2014), Stroud menegaskan bahwa proyek sepeda motor 250 cc yang akan diproduksi di India harus tertunda untuk konsentrasi mengembangkan pasar.

”Kami terus melanjutkan ekspansi dan investasi untuk mengenalkan line up dan memasuki pasar baru, seperti Brazil dan India. Kami meletakkan proyek 250 cc karena berkaitan dengan kebijakan strategis,” ujar Stroud.
Ditambahkan, melalui posisi perusahaan yang terus berkembang, Triumph akan terus mengembangkan produk sebagai merek sepeda motor premium dan menjawab kebutuhan global. Produsen asal Inggris ini masih menyimpan amunisi untuk Itermot dan EICMA 2014.

Cukup disayangkan, apalagi di saat pasar sepeda motor sport ber-cc kecil tengah menggeliat. Namun inilah pilihan strategi Triumph untuk menjalankan rodanya sendiri.

Model 250 cc sebelumnya tampak benar-benar mendekati kenyataan. Apalagi, setelah munculspy shot sepeda motor sedang diujicoba. Dua model yang saat itu disiapkan adalah tipe telanjang yang disebut Street Single, dan versi ber-fairing yang kerap disebut Daytona 250.

Jam Tangan Apple Ilegal Dipakai Saat Mengemudi

London, KompasOtomotif - Pada 9 September lalu, saat fokus media otomotif dunia tertuju pada debut Mercedes-AMG GT, sebagian perhatian dunia juga mengarah ke peluncuran Apple iPhone 6 dan gear baru yang berbeda dengan iWatch, yaitu Apple Watch.
Tapi ternyata, gadget yang bentuknya seperti jam tangan ini telah dilabeli barang ilegal oleh Departemen Transportasi (DfT) di Inggris. Alasannya, Apple Watch punya fitur “berbahaya”, bukan hanya bisa melihat pesan singkat dan peringatan telepon masuk, tapi juga mampu membuat pengemudi menelepon, menonton Youtube, dan browsing internet.
Menurut Dft, Apple Watch adalah miniatur ponsel pintar. Piranti ini berpotensi mengganggu perhatian pengemudi.
“Menggunakan ponsel atau alat apapun yang bisa mengganggu pengemudi saat berkendara adalah hal yang sangat berbahaya dan ilegal. Kami juga sedang memikirkan beberapa pilihan pencegahan. Kami telah menaikkan denda hingga 1.000 poundsterling pada Agustus lalu,” kata salah satu sumber Dft kepada Autocar, Rabu (10/9/2014).
Lebih dari itu, dalam kondisi kasus ekstrem terkait hal seperti ini, pihak berwenang berhak melarang seseorang untuk mengemudi. Selain itu denda maksimal yang bisa diganjar hingga 1.000 poundsterling. Meski demikian, pengemudi Inggris diizinkan memakai alat bantu handsfreedengan koneksi bluetooth dan navigasi satelit.