KOMPAS.com - Membuat video untuk disajikan di YouTube sebenarnya tidaklah sulit. Yang dibutuhkan hanyalah latihan dan beberapa petunjuk (tip) singkat dari ahlinya.
Salah satu ahli yang gemar membagikan petunjuk pembuatan video adalah Dennis Adhiswara. Ia adalah aktor, pembuat film, dan CEO Layaria, sebuah organisasi di mana para insan kreatif Indonesia berkumpul, berkolaborasi, dan berkreasi lewat medium web series.
Layaria merupakan salah satu YouTube partner di Indonesia.
Berikut 5 petunjuk untuk membuat video online.
1. Buatlah topik yang disukai. Bila sedang mencari ide, tanyalah pada diri sendiri: "Jika saya ada uang, apa yang akan dilakukan?". Pertanyaan ini merupakan latihan untuk mengetahui passion atau kegemaran sebenarnya. Jika membuat video yang tidak disuka, untuk apa harus repot-repot membuatnya?
2. Sharing is caring. Jika memiliki beberapa keterampilan, seperti memasak, merajut, dan menggambar, dan ingin di-sharing dengan penonton nasional atau global, jangan ragu, bagikanlah. Buatlah video yang sederhana dan secara terus menerus, - jangan berhenti!
3. Jangan takut dengan komentar negatif. Benar, tidak ada ide asli yang tersisa di dunia ini. Benar, kita harus memiliki sesuatu yang berbeda di video kita. Benar, sudah ada jutaan tutorial memasak. Namun, itu bukan alasan untuk tidak membuat video sendiri yang berkualitas dengan pendapat dan pandangan unik Anda. Ada yang akan benci tapi di internet itu sudah biasa.
4. Lebih hemat. Tidak diperlukan kamera kelas studio mahal untuk membuat saluran di YouTube sendiri. Bahkan webcam HD sederhana murah meriah sudah cukup. Pastinya, peralatan tersebut dapat di-upgrade di kemudian hari.
5. Berkolaborasi. Ini adalah keindahan Youtube: pengguna dapat berkolaborasi dengan penonton dan bahkan para ahli. Dapatkan lebih banyak pengalaman dan pengetahuan dengan mengundang penonton setia. Kalau mau, terimalah permintaan atau ide-ide mereka. Lebih baik lagi, buatlah video bersama mereka.
TIPS RAHASIA: Menghasilkan uang dari Youtube. Sekarang semua pembuat konten di Indonesia bisa menghasilkan uang berdasarkan berapa banyak tampilan videonya ditonton. Sebenarnya cukup sederhana, tapi tidak banyak orang menyadarinya. Jika ingin mempelajari lebih lanjut, klik tombol 'partners' di bagian bawah situs utama Youtube.
Kamis, 12 Juni 2014
Rabu, 11 Juni 2014
Ini Bocoran Jam Tangan Pintar Microsoft
Patent Bolt
Paten Wearable Gadget Microsoft
Paten Wearable Gadget Microsoft
KOMPAS.com - Seseorang mengaku telah mencoba smartwatch yang akan dirilis Microsoft. Andru Edwards, seorang jurnalis di situs Gear Live membuat postingan tentang kesan-kesannya menggunakan jam tangan pintar pertama Microsoft tersebut.
Dalam postingan yang dibuat pada Minggu (8/6/2014), Edwards mengaku menjumpai seseorang yang sedang menggunakan smartwatch tersebut di New York, dan meminta izin untuk mencobanya.
Pada awalnya, orang tersebut tidak mengizinkan Edwards mencobanya dengan berdalih bahwa itu bukan smartwatch buatan Microsoft seperti yang dia kira, melainkan wristbandbuatan vendor Tiongkok.
Namun pada akhirnya, Edwards berhasil meyakinkan seseorang tersebut untuk meminjami smartwatch Microsoft tersebut, dan berikut adalah kesan-kesannya.
Dari segi bentuk, Edwards mendeskripsikan bahwa bentuknya sepintas menyerupai tablet Windows Phone dengan layar yang kecil. Perangkat lain yang mirip adalah FitBit One atau Samsung Galaxy Gear Fit, bukan seperti bentuk jam tangan Pebble atau yang ditunjukkan Google untuk mendemonstrasikan Android Wear.
Permukaan jam tangan pintar itu rata, namun di sisi bawah, jam tangan itu melekat mengikuti bentuk lingkar pergelangan tangan. Sayangnya, menurut Edwards, layar jam tangan tersebut memiliki resolusi yang rendah, sesuatu yang diharapkan bisa disempurnakan oleh Microsoft di masa mendatang.
Menurut Edwards, desain layar yang datar tersebut kurang menarik jika dibandingkan dengan desain layar melengkung seperti yang dimiliki oleh Samsung Gear Fit.
Ikon-ikon yang ditampilkan oleh smartwatch Microsoft mirip dengan ikon-ikon yang digunakan dalam antarmuka OS Windows 8, Windows Phone, dan Xbox One.
Dari pengamatan Edwards, smartwatch tersebut memiliki konektivitas Bluetooth 4.0 Low Energy untuk berinteraksi dengan perangkat lain.
Dan, mengikuti tren kesehatan yang diusung oleh perangkat sejenis, smartwatch Microsoft juga memiliki sensor-sensor kesehatan yang bisa merekam denyut jantung.
Selain itu, terdapat pula sensor akseleromter, gyroscope, GPS, dan yang menarik, sebuah sensor kulit galvanik yang terintegrasi, sensor ini dipasang di tali jam tangan.
Menarik untuk melihat seperti apa versi akhir dari prototipe unit jam tangan pintar Microsoft itu. Microsoft menjanjikan smartwatch Surface-nya bisa mendukung berbagai platform, seperti iOS, Android, Windows Phone 8, Windows, OS X, dan bahkan Xbox One.
Hingga kini, belum ada kabar resmi kapan Microsoft akan merilis smartwatch Surface-nya itu secara resmi. Namun yang pasti, Microsoft banyak menaruh harapan pada jam tangan pintarnya itu untuk bersaing di segmen wearable device.
Sumber: Gear Live
Editor: Wicak Hidayat
Editor: Wicak Hidayat
Langganan:
Postingan (Atom)