Sebagai varian teratas, Veloz punya karakter flamboyan. Ubahan yang telah dilakukan mengikuti alur, elegansi bisa makin mencuat tanpa perlu menjadi arogan. Sekilas memang tidak terlihat dramatis, tampilan klimis mobil harian untuk kerja ini bisa membuatnya mudah membaur saat dibawa kongkow.
“Sederhana saja, soalnya saya udah pernah dandanin mobil sampai ekstrem, tapi tidak pernah puas. Sekarang cukup pakai barang sedikit tapi berkualitas dan nyaman,” katanya kepadaKompasOtomotif, Selasa (16/9/2014).
Bahan krom di berbagai bagian Veloz makin bersahaja dipadu pelek 17 inci dengan bahan sama. Keempat “kaki” dibalut ban spesifikasi untuk kecepatan tinggi. Didy mengatakan ada banyak aksesori “tersembunyi”, seperti kaca film kombinasi anti panas 0% UV, lampu depan model eagle eyes, dan berbagai produk “santai” lainnya.
Masuk ke dalam kabin, semua ubahan bertujuan menciptakan suasana relax. Sistem audio baru bukan sekadar mainan, kualitas suara dengan konsep Sound Quality Loud jadi jurus jitu memuaskan selera telinga. Tidak main-main, dan Rp 60 juta dikucurkan buat produk dan setting performa suara.
Sehat
Personalisasi mobil tidak melulu soal penampilan, sebenarnya harus dimulai dari hal-hal mendasar. Hampir 50 persen waktunya dalam sehari dihabiskan di jalan bersama Veloz, tentu ia mau mobil terus sehat untuk menunjang keseharian.
“Sepintas memang kelihatan standar. Kualitas performa mesin juga tidak terlalu heboh. Tapi setingan ruang pembakaran pas, pakai busi terbaik, pembagian kelistrikan stabil, minum BBM oktan tinggi. Ini mobil sehat banget, saya pernah check up kadar emisi C02-nya sangat rendah,” timpal Didy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar